Minggu, 05 Juni 2011

4 Juni 2011
Pukul 18.45
Perut lapar tapi makan enggan. Akhirnya suami berinisiatif memesan pizza. Waaaa,aku langsung ngiler. Langsung deh delivery order. Teeeet. Telepon masuk. Ternyata dioper ke tempat pizza yang terdekat dari tempat tinggal. Suamiku bertanya mau pesan apa? Jangan Super Supreme terus, bosen katanya. Aku mengangguk. Akhirnya disepakati memesan toping Meat Lovers,  Chicken Wings isi 6 dan Milkshake coklat. Janji diantar 45 menit lagi. Ok,nggak masalah. Belum lapar-lapar amat. Sempat-sempatnya aku bercanda dengan suami,mengenang memesan pizza dua tahun lalu. Super lama, bikin super lapar, 2 jam menunggu. Sengaja nggak makan malam sesudah pulang taraweh, ternyata oh ternyata pizza yg di tunggu2 tak kunjung tiba. Hopeless.Hilang selera.Setelah dicek katanya dalam perjalanan. Egggrrrgh. Pizza datang, dingin pula, akhirnya tak tersentuh.
Pukul 20.00
"Kok belum diantar, Bi?"tanyakunggak sabar. Sudah setengah jam berlalu dari waktu yang dijanjikan. Akulangsung berinisiatif mengecek."Maaf ,pesanan dari ibu siapa?""Puan!""Kami cek dulu ya,""Maaf ibu,mungkin dalam perjalanan tapi takut tak tercatat,lebih baiku pesan lagi,untuk menghindari tidktercatat.""Apa? Kalaudobel, siapananggung?"Biar kamibu. Anggap saja ini akibat kelalaian kami." Meski kesal akhirnya aku memesan lagi. Persis, tak ada yang dikurangi.
Pukul 21.00
"Gimana sih bi, kok ngulang lagi kejadian dua tahun silam? Beteeee..." kesalku tak berujung. "Lagi berteduh kali,hujan kan lebat." kata suamiku menenangkan."Ya,iya. Tapi konfirmasi kek. Aku aja pesan makanan Jepang (maaf nggak mau nyebut merek), di konfirmasi karena telat , di bilang kalau dia sedang berteduh,menunggu hujan reda baru bisa jalan. Kan enak,kita nggak ngedumel. Ngasih uang tip juga ikhlas. Cek lagi, Bi. Kalau belum diantar, bilang aja nggak jadi!"
Suamiku menelepon lagi.Katanya pizza pesanan sedang dalam perjalanan.Suamiku mengancam. Jika dalam15 menit tidak datang juga maka pesanan di cancel. Operator delivery mengiba,meminta maaf agar kami tidak mengcancel pesanan. Errrggghhh.
Pukul 21.20
Mataku mulai berat dan terkatup. Suami membangunkan,katanya pesanan dah tiba. Kata yang mengantar,delivery order hanya mengandalkan satu sepeda motor untuk mengantarkan pesanan ke tempat yang berjauhan.Ya,iyalah. Tapi kok nggak profesional banget ya. Kalau costumernya tidak sabar kan banyak order yang hilang. Errrgggh. Akhirnya aku makan juga pizza yang sudah mulai dingin. Dipikir-pikir,kalau beli sendiri jaraknya cuma lima belas menit dari rumah. Diambil ibrohnya saja,kesabaran yang belum tertata dengan baik,dan keprofesionalan dalam bekerja yang belum termanage dengan baik.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum mba,, lg blogwalking nemu blognya mba Puan,,
    Hmm jadi pas makan pizza masih laper apa lapernya udah lewat kebawa tidur,,? he he,,
    Salam kenal ya,,,

    Lina

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumsalam. Pizzanya sih dimakan juga, kan mubazir. Tapi kenikmatannya sudah menurun drastis...
    Salam kenal juga bunda Azzam :)

    BalasHapus